Al-Quran Raksasa dari Sukabumi

7

ADA yang berbeda di Mesjid Agung Sukabumi, Senin (9/10) malam. Kali itu jamaah lebih banyak dari biasanya, meluber hingga he lantai depan. Tak cuma warga biasa, tapi juga tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama, serta unsur Muspida setempat.

Namun, bukan cuma itu yang membuat Mesjid Agung Sukabumi ini lebih ramai pada malam 17 Ramadan tersebut. Hari itu, di mesjid tersebut, dipamerkan lebih dari 500 lembar kertas jenis BC berukuran 120 centimeter kali 80 centimeter, yang sebagian di antaranya telah diisi tulisan untuk dibuat menjadi sebuah alquran berukuran raksasa.

Ada sepuluh ahli kaligrafi yang terlibat dalam Alquran dengan gaya mushaf Sukabumi ini. Mereka adalah murid dan alumni Ponpes Kaligrafi Lemka, pondok pesantren di Sukabumi yang secara khusus mengajari murid-muridnya cara menulis indah.

‘Ke 10 orang yang tergabung dalam tim penulisan Al Quran Mushaf Sukabumi akan bekerja siang malam,’ kata Boby Es Syawal el Iskandar, Ketua Tim Penulisan Mushaf Sukabumi, malam itu. ‘Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya. Kebetulan mereka belajar di Ponpes Kaligrafi Lemka selama satu tahun,’ tambahnya.

Boby menuturkan, ide pembuatan Alquran terbesar di Sukabumi tersebut sebenarnya telah muncul tiga tahun lalu. Namun, karena berbagai hal, baru sekarang terlaksana.

‘Bila nanti telah selesai secara keseluruhan kemungkinan besar Alquran akan diperbanyak,’ ujar Boby.
Penulisan Alquran terbesar dengan gaya khas mushaf (menulis indah kaligrafi) Sukabumi yang penyanangannya dilakukan oleh Walikota Sukabumi, Muslikh Abdussyukur ini, diharapkan akan selesai enam bulan ke depan, bertepatan pada HUT ke-92 Kota Sukabumi pada bulan April 2007.

Jika alquran terbesar ini selesai, alquran besar full colour tersebut akan sangat berbeda tampilannya dengan alquran yang pernah dibuat di dunia. (robby sanjaya)

Khas dengan Ornamen Daun

GAYA mushaf Sukabumi sendiri, tergolong sangat khas dan berbeda dengan gaya kaligrafi lainnya. Perbedaan terutama pada bentuk pada bingkainya yang kebanyakan menampilkan gambar daun dan bunga teh.

‘Saat ini sudah banyak alquran dibuat dalam ukuran raksasa, tapi yang ini sangat khas,’ kata Ketua Tim Penulisan Mushaf Sukabumi, Boby Es Syawal el Iskandar.

Ia menambahkan, kesepuluh anggota tim penulis alquran ini memiliki keahlian kaligrafi sesuai di bidangnya masing-masing. ‘Proses pembuatannya sendiri akan memakan waktu selama 56 hari. Tetapi kami juga memerlukan editing dan verifikasi dari Depag. Jadi secara keseluruhan pekerjaan ini selesai diperkirakan pada April 2007,’ ujarnya.

Karena itu sekalipun nantinya pekerjaan itu selesai, pihaknya masih memerlukan waktu untuk memperoleh pengesahan dari pihak resmi pemerintah dalam hal ini Depag.

Walikota Sukabumi, Muslikh Abdussyukur, mengatakan alquran ini adalah yang terbesar yang pernah dibuat di Sukabumi. ‘Bila sudah selesai nanti, alquran ini akan diperbanyak untuk keperluan syiar Islam,’ ujarnya. (robby sanjaya)

Besar Meski Sederhana

TERLETAK di kawasan berhawa sejuk di Jalan Bhineka Karya No 53, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, areal Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka sebenarnya tak begitu luas. Lemka juga bukanlah pesantren megah dengan infrastruktur yang tertata baik, melainkan sebaliknya, sangat sederhana.

Meski kondisinya sangat sederhana, nama besar Lemka sudah terkenal jauh ke manca negara. Puluhan bahkan mungkin ratusan alumninya kini masih merajai di setiap even-even besar kejuaraan kaligrafi, mulai tingkat nasional dan regional.

Ohan Jauharuddin, Kabid Diklat Pesantren Lemka bahkan berani berkata, 60 persen juara MTQ untuk kategori kaligrafi selalu berasal dari Pesantren Lemka.
Menurut Ohan, setiap santri dan santriwati yang belajar di sana biasanya akan menjadi pengajar kaligrafi di daerahnya.

‘Memang di luar termasuk daerah lain, banyak tempat belajar kaligrafi. Tapi pada umumnya tidak mendalam, dan itu pun biasanya hanya sebuah sanggar. Sedang di sini, lebih mendalam. Tujuh aliran khat (menulis indah) kaligrafi yang ada seperti naskhi, tsulusi, diwani, farisi, riq’ah, khufi dan khat Diwanijali dipelajari di sini,’ ujarnya.

Selain itu, para santri pun belajar ilmu tata warna, fikih dan lain-lain.
Berbeda dengan hari-hari biasanya, kesibukan memang semakin terasa pada saat Ramadan ini di Pondok Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka. Tamu-tamu banyak berdatangan, sementara puluhan santri, baik putra maupun putri sibuk mecorat-coretkan kuasnya pada lembaran-lembaran karton sepanjang pagi hingga siang.

Meski pesantrenn ini berada di Jawa Barat, kebanyakan santri tak berasal dari Tatar Sunda. Kebanyakan berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawisi Tenggara, bahkan negara tetangga seperti Brunei, Malaysia, hingga Jepang.

Even pada bulan ini dimanfaatkan para tamu untuk belajar kaligrafi kilat. ‘Ramadan selalu lebih ramai. Tahun lalu, ada beberapa tamu dari Jepang yang khusus datang ke sini untuk belajar selama sepekan tentang seni kaligrafi. Tamu-tamu lainnya, dari negera tetangga. Mereka hampir tiap tahun ke sini,’ ucap Ohan. (robby sanjaya)

Awalnya Cuma Tiga Bilik

MEREKA yang berniat menekuni kaligrafi secara serius, biasanya mondok hingga setahun di Ponpes Lemka. Selepas itu mereka kembali ke daerahnya masing-masing dan mengajar, atau mengikuti berbagai perlombaan.
Saat didirikan Agustus 1998 lalu oleh Didin Sirojuddin, muridnya hanya 6 orang. Lambat laun, nama pesantren Lemka semakin dikenal karena alumninya selalu berhasil menjuarai berbagai even baik lokal, nasional, regional dan internasional.

Ide mendirikan pesantren kaligrafi ini untuk mengembangkan salah satu ilmu pelajaran khat (menulis indah) kaligrafi yang diperolehnya di pesantren Gontor Jawa Timur tahun 1975.

Menurut Ohan Jauharuddin, Kabid Diklat Pesantren Lemka, pesantren ini dibuka setelah ada warga yang mewakafkan tanahnya di lokasi saat ini. Kemudian dibangun tiga bilik rumah sederhana, disusul sebuah musola yang akhirnya dibuat menjadi mesjid untuk para santri.
‘Ini adalah pesantren kaligrafi pertama di Jawa Barat bahkan mungkin di Indonesia yang khusus mempelajari seni kaligrafi. Meski kondisi pesantren sejak dulu hingga saat ini masih terlihat sederhana,’ ujarnya.

Ada beberapa bangunan di lingkungan pesantren ini. Meski tidak tertata secara beraturan, nama gedung disesuaikan dengan nama dunia perkaligrafianan. Ada gedung tinta, gedung pena dan lainnya. (robby sanjaya)

Sumber dari sini.

Print This Page

Apabila Artikel atau info dalam blog ini baik dan bermanfaat bagi anda, harap disebarkan
7 Comments
  1. hery says

    assalamu’alaykum wr wb
    saya ingin menanyakan kapan, bagaimana tata cara, serta apa saja persyaratannya untuk mendaftar di LEMKA yang berada di sukabumi?
    jawaban mohon dikirimkan melalui kontak saya saja 08561503063
    atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
    wassalamu’alaykum wr wb

  2. Lemka says

    wslkm. terimaksih atas kunjungannya. mhn maaf bru dbls. krn alasan bebagai hal. untuk smnetara blog lemka ini msh dalam pembangunan n perbaikan. unk info lengkap bs d lihat sementara di syamsulrizalkali.blogspot.com

  3. Halo Indonesia says

    postingan yang sangat menarik! al-qur'an raksasa di sukabumi ini merupakan hal yang menakjubkan. terima kasih sudah membaginya.

    Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di Informasi Seputar Indonesia

  4. Vonie Cornelia says

    Amazing
    ST3 Telkom

  5. Unknown says

    menajubkan..

    ST3 Telom

  6. Adel Jopong says

    alhamdulilah bisa baca..

    ST3 Telkom

  7. Unknown says

    wow keren…
    ST3 Telkom

Your email address will not be published.