DIKLAT DI BULAN SUCI RAMADHAN
Ohan Jauharudin
Di Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka istilah diklat merupakan kata yang akrab di telinga para Lemkamen. Ia tertuju kepada suatu program pelatihan kaligrafi dengan lama pendidikan satu tahun. Namun dalam hal ini bukan lah seperti yang dimaksud tadi. Diklat yang akan disinggung adalah terkait ibadah di bulan suci Ramadhan. Diklat yang mampu merubah karakter kepribadian secara cepat dan berkualitas.
Bulan suci ramadhan merupakan bulan Istimewa bagi kaum muslimin. Bulan penuh berkah dengan berlimpah pahala kebaikan. Di bulan Ramadhan nafsu syaithoniah terbelenggu sehingga sejatinya tidak ada celah sedikitpun untuk berbuat maksiat karena selalu terjaga dengan ana shaim (aku sedang berpuasa).
Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Semua perilaku nafsu yang buruk (nafsu sayyiah) baik perkataan, perbuatan, niatan dalam hati yang menjurus kepada ketidak baikan akan dihadang dan dibakar oleh nilai-nilai ibadah puasa Ramadhan.
Oleh karena itu ramadhan dimaknai sebagai bulan pendidikan dan pelatihan. Mengapa demikian, karena pelaksanaaan puasa Ramadhan ini memang berisi dengan berbagai pelatihan bagi umat Islam yang mengerjakannya dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Pendidikan ramadhan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang berbagai aspek pengetahuan yang terkandung di dalamnya dan mendorong perkembangan intelektual serta pemahaman kaum muslimin yang lebih mendalam tentang ibadah di bulan ramadhan.
Dalam pendidikan, kemampuan yang dikembangkan lebih menyeluruh dan umum. Misalnya saja dalam pendidikan formal. Kita belajar satu bidang ilmu secara menyeluruh. Dengan datangnya bulan ramadhan umat Islam dituntun untuk memahami tekait makna bulan Ramadhan secara penuh. Apa yang harus dilakukan dan dihindari selama di bulan Ramadhan, hikmah apa saja yang ada di dalamnya, apa keuntungan bagi yang melaksanakannya dan kerugian bagi yang meninggalkannya. Termasuk juga memahami sejarah atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di bulan Ramadhan.
Pendidikan memiliki jangka waktu yang lebih panjang. Satu bulan penuh umat Islam dididik agar menjadi hamba yang berkarakter mulia selama hidupnya. Proses waktu yang panjang ini seperti halnya dalam pendidikan formal, kita akan butuh waktu bertahun-tahun dari pertama mengikuti proses pendidikan hingga dinyatakan akhirnya dinyatakan lulus. Sementara tujuan jangka panjang dari pendidikan di bulan ramadhan yaitu menjadi hamba yang bertaqwa sesuai dengan yang diharapkan oleh Allah SWT di dalam QS:Al Baqarah ayat 183, “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Berbeda dengan Pendidikan, pelatihan memiliki jangka waktu yang lebih pendek dengan jangka waktu yang ditentukan. Ada pelatihan hanya satu hari atau ada juga yang menjadi bagian dari rangkaian acara beberapa hari saja. Allah melatih hambanya yang beriman selama satu bulan penuh agar memiliki kualitas taqwa yang baik.
Pelatihan merupakan kemampuan yang dikembangkan biasanya lebih bersifat spesifik. lebih berfokus pada keterampilan atau praktek. Hanya satu keahlian yang diajarkan secara fokus, misalnya pelatihan menulis artikel ilmiah, pelatihan digital marketing, dan sebagainya. Selama satu bulan penuh umat Islam dilatih siang malam. Makan sahur melatih agar terbiasa bangun malam tidak semata untuk makan tetapi agar ibadah tahajud menjadi sebuah rutinitas. Menahan lapar dan haus melatih agar dapat merasakan mereka yang senantiasa hidupnya serba kekurangan sehingga untuk makan sehri-hari pun sulit dan sering menahan rasa lapar. Buka bersama serta ibadah terawih berjamaah melatih agar senantiasa tercipta kebersamaan. Zakat fitrah melatih agar memiliki rasa peduli dengan sesama untuk saling berbagi. Majauhkan dari hal-hal yang tidak terpuji serta segala yang dapat membatalkan puasa terlebih melakukan hubungan suami istri melatih mengendalikan hawa nafsu serta emosi agar senantiasa dapat terkontrol dan selalu memiliki prasangka baik, husnuzhon.
Program pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan peserta pelatihan dalam menghadapi pekerjaan saat ini dengan kemampuan yang dikuasai yakni mengendalikan emosi agar senantiasa cenderung kepada hal-hal yang positif. Objektifnya untuk meningkatkan produktivitas kerja sebagai manifestasi dari pelatihan selama satu bulan.
Dengan demikian bulan suci ramadhan memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Inilah sebuah keistimewaan dari super rancang desain Allah SWT. Dalam jangka waktu singkat mampu membentuk karater manusia yang berkualitas. Ini tentunya yang perlu difahami oleh kaum muslimin yang melaksanakannya. Sehingga alangkah ruginya jika pendidikan dan pelatihan dari puasa ramadhan tidak mampu merubah pola hidup yang lebih baik.
Alhasil, taqwa merupakan simbol keberhasil tujuan akhir dari program diklat ibadah di ramadhan. Sayyid Qutub memaknai takwa sebagai suatu hal yang ada dalam jiwa yang menyebabkan seseorang senantiasa waspada, sadar, takut, malu dan susah jika dilihat oleh Allah dalam keadaan yang tidak diridhoi-Nya. Perhatian dan pengamatan Allah terhadap jiwa dan hati manusia tidak pernah lengah dalam setiap waktu.