GRAND OPENING DIKLAT KALIGRAFI 2023: LEMKA-UIN JAKARTA TANDATANGANI PERJANJIAN KERJASAMA
Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka merupakan sentra pembinaan kaligrafi dimana para santrinya bisa dengan fokus menekuni bidang seni Islam yang satu ini. Selain mempelajari gramatikal huruf mulai dari huruf tunggal sampai teknis merangkai kalimat, santri juga dibekali ilmu serta wawasan seni Islam dan keterampilan dalam mengolah kaligrafi di berbagai media.
Senin, 21 Agustus 2023 merupaka awal resmi dimulainya program Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Kaligrafi santri angkatan 2023-2024 yang diikuti oleh 133 santri baru putra dan putri dari 27 propinsi di Indonesia. Acara dibuka langsung oleh pimpinan pesantren Dr. KH. D Sirojuddin AR, M.Ag.
Selain menggali serta mengembangkan potensi keilmuan dan keterampilan kaligrafi, pimpinan pesantren juga mendorong santrinya agar tetap memperhatikan jenjang pendidikan formal setinggi mungkin. Hal ini ditandai dengan menyambut baik tawaran kerjasama akademis dari Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan kesempatan beasiswa bagi santri Lemka berprestasi yang bermaksud melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1. Kerjasama ditandai dengan dilakukannya penandatangan MOU langsung oleh kedua belah pihak, Dr. Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum selaku Dekan Fakultas dan Dr. KH. D Sirojuddin AR, M.Ag. selaku pimpinan pesantren. Kerjasama kesepahaman ini menyusul MOU yang sama dengan Kampus UII Yogyakarta dan IIQ Jakarta.
Grand Opening Diklat Lemka kali ini terasa istimewa karena dihadiri oleh Prof. Dr. Uga Perceka (Gubes Kansai University, Jepang), Dr. H. Musthofa Taufik Abdullatif (mantan Dubes Oman dan Yaman, dan Konjen Brazil, Spanyol, Argentina, dan Jepang), dan Kiai Nundang Rundagi dari Ponpes Al-Husainiyah, Bandung, selain jajaran Walikota Sukabumi, Camat, Lurah, dan Ketua RT setempat.
Dalam sambutannya pimpinan pesantren menyampaikan: “MOU ini memberi harapan kepada para santri untuk lebih giat belajar hingga memperoleh prestasi atau keunggulan di bidang kailgrafi. Sebab santri yang prestisius, misalnya yang juara di lomba-lomba berpotensi memperoleh beasiswa kuliah selama 4 tahun di Fakultas Adab dan Humaniora. Pesan-pesan di MOU juga dapat meningkatkan kualitas estetis karya. Kualitas berefek kepada keunggulan”.
Menarik juga menyimak pesan-pesan Pak Dekan Ade yg mengingatkan “demam” AI (Artificial Intelligence) yang tidak bisa dibendung, di mana “kerja mesin mengalahkan kerja manusia”. Peran manusia sudah diambil alih oleh mesin. Ini ancaman nyata yang membahayakan. “Maka kita, santri-santri Lemka, jangan kalah. Justru harus bisa memanfaatkan AI untuk lebih memudahkan kerja kreatif kita. Sehingga tulisanmu dan lukisanmu jadi lebih bagus dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi yang terus berkembang tak terbendung,” kata Pak Dekan. Hns.