Pengalaman Mengajarkan Ilmu Khat Kepada Santri dari Oman
Ustadz Teguh mencontohkan cara penggoresan beberapa khat tsulus |
Mulai dari datangnya para peneliti dan penulis yang datang dari berbagai belahan dunia, seperti peneliti dari Australia, dll.
Undangan kerjasama, pameran dan undangan mengajar khat ke Iran, Pakistan, Brunnei, dan Malaysia.
Serta para artis internasional dan nasional yang datang silih berganti, datang untuk berbagai kebutuhan pengambilan gambar/shoting atau hanya sekedar berkunjung saja.
Juga tak ketinggalan datangnya para santri yang datang dari negeri jiran maupun negeri yang jauh. Seperti Malaysia, Oman, Brunnei, dll.
Pelajaran khat bersama ustadz Walkhatimi |
Hal tersebut di atas kian menguatkan tekat untuk pengembangan bidang bahasa sebagai kebutuhan yang tak tertunda bagi para asatidz. Terutama bahasa arab dan inggris.
Berjalan-jalan ke koperasi seni santri untuk melihat berbagai buku & peralatan khat |
Berjalan-jalan ke koperasi seni santri untuk melihat berbagai buku & peralatan khat |
Melihat andam, kayu pakis untuk pena khat khas indonesia |
Seperti yang terjadi baru-baru ini. Datangnya seorang murid dari negara Oman secara langsung yang hendak mempelajari ilmu penulisan khat naskhi, diwani, tsulus dan riq’ah.
Sertifikat kursus khat di berikan oleh Ustadz Hilmi Munawwar, S.Pd.I |
Proses belajar-mengajar ilmu khat terhadap Nasser Shamis Hamed Al-Zohli ini, dilakukan beberapa asatidz pilihan dan tentunya transfer ilmu dilakukan dengan menggunakan bahasa arab dan inggris.
Berfoto bersama para ustadz |
Materi-materi yang diajarkan adalah materi pembuatan muqahhar dan materi beberapa jenis khat yang di ajarkan beberapa ustadz secara bertahap selama 20 hari lamanya.