Catatan dari Jalur Gaza I
Bersama Abu Mus’ab dan Yon Helfi, dan dua bocah Rafah. Di belakang adalah puing-puing Al-Abror, masjid terbesar dan terbaru di Rafah, yang dihantam rudal Israel |
Setelah mengetahui tujuan kami,
Bercerita tentang Gaza dengan para anggota Lemka |
Kehadiran saya di Jalur Gaza telah menguak sisi lain Hamas, yang selama ini hanya dipahami sebagai kelompok milisi. Baliho-baliho besar di sepanjang jalan memampangkan identitas Hamas yang lebih utuh: Hamas: Tarbiyah, Bina, Jihad. Jihad hanya urutan ketiga dari prioritas Hamas. Yang pertama adalah pendidikan (tarbiyah), dan kedua pembangunan (bina). Sejak Hamas menguasai jalur
Masjid yang roboh |
Keluar dari gerbang perbatasan Mesir, Yon lemas setelah memeriksa tas perlengkapannya. “Lampu kamera hilang!” Ya Allah, padahal kami akan memakainya untuk siaran langsung malam hari. Entah dimana, tapi terbetik juga pikiran buruk, jangan-jangan ketika kami dikerubuti anak-anak dan remaja di sejumlah tempat, ada yang iseng mengambilnya. Tiba-tiba handphone berdering, dari Abu Mus’ab. “Kenapa Anda tinggalkan lampu kamera di jok mobil?” Ia menjelaskan sudah menitipkan benda tersebut kepada wartawan