ETIKA DALAM BERLOMBA KALIGRAFI
Oleh : H. Momon Abdurrahman Syarif
1. Berlomba dengan niat mengharap ridho Allah SWT
2. Jadikan lomba sebagai barometer kemampuan diri
3. Jadikan lomba untuk mencari ilmu dan memberi berkah kepada orang lain
4. Bersikap tenang dan optimis
5. Bersikap sopan santun dalam berpakaian dan penampilan
6. Sebaiknya berwudlu dulu sebelum berlomba
7. Taatilah segala prosedur dan peraturan lomba dan hindarilah segala sesuatu yang dianggap dapat melanggar tatib lomba
8. Perhatikan segala kelengkapan peralatan yang diperlukan dalam lomba.
9. Kerjakan karya dengan tenang dan memulai dengan sesuatu yang membuat anda rilek
10. Mengatur waktu lomba dengan tingkat kesulitan karya yang dibuat
11. Semua konsep yang meliputi desain, komposisi huruf dan ornamentasi, sudah dicerna dengan matang dan diingat dengan baik. Waktu lomba hanyalah untuk aplikasi ide-ide tersebut
12. Kalau masih ada waktu manfaatkanlah untuk memeriksa karya agar tidak ada hal-hal yang tertinggal
13. Tidak melihat karya orang lain kalau itu dapat mengganggu konsentrasi
14. Berbaik sangka kepada Allah SWT dan dewan hakim bahwa mereka adalah orang-orang yang pantas menjadi dewan hakim
15. Menerima keputusan dengan ikhlas
16. Kalau menang tidak sombong, karena kemenangan pada hakekatnya adalah karunia dan amanat dari Allah SWT.
17. Kalau kalah tidak kecewa, karena kekalahan adalah kemenangan yang tertunda dan merupakan proses yang harus dijalani oleh orang-orang besar
18. Jadikanlah kekalahan sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik
19. Yakini bahwa kekalahan dan kemenangan adalah keputusan yang terbaik dari Allah SWT dan pasti ada hikmahnya
20. Kemenangan bukanlah tujuan dan keharusan, tetapi melakukan yang terbaik adalah kewajiban
21. Yang kalah atau peringkat bawah mengucapkan selamat kepada yang menang bahwa dia pantas untuk menang.
22. Tidak memprotes kepada Dewan Hakim atas hasil lomba. Dewan Hakim dilindungi oleh undang-undang yang segala keputusannya tidak dapat diganggu gugat. Kalau diduga ada kecurangan atau kedholiman, itu urusan mereka dengan Allah SWT. Serahkanlah urusan ini kepadaNya.
23. Segala keberatan dan keluhan dapat disampaikan dengan cara-cara yang santun melalui lembaga-lembaga formal seperti LPTQ daerah dan pusat, koordinator dewan hakim MTQ, Dirjen Bimas Islam dan menteri agama, dengan menyertakan bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan.
24. Jadikanlah Alquran sebagai way of life, karena kita adalah orang-orang yang diberi amanah sebagai pelajar, pengajar dan pengamal Alquran. MA’AN NAJAH.
|
saya suka 🙂
terimaksih
Wah,petauh yg penuh tuah. Semoga diberi kemudahan dlm menjalankannya,amin..
amin
kaligrafi is the best,,,,