Sukabumi – Sebanyak 70 santri dari 17 provinsi di Indonesia mendalami seni kaligrafi di Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka di Jalan Bhinneka Karya Nomor 53 Karamat Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. Sejak berdiri tahun 1985 Lemka yang memiliki salah satu tujuan dakwah lewat kaligrafi telah mencetak sejumlah 3.000 alumni dari seluruh Indonesia.
Kepala Bidang Administrasi dan Kepengasuhan Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka, menjelaskan Ohan Jauharuddin para santri itu selama satu tahun mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat). ”Dalam setahun itu diajarkan sejumlah teknis seni kaligrafi dan mereka juga diajarkan cara membuat tujuh macam khath (tulisan),” jelas Ohan kepada Jurnal Bogor, Minggu (30/8) kemarin.
Menurut Ohan para santri juga diajarkan mengenai cara menulis naskah tulisan murni, dekorasi ornamen masjid, mushaf dan menulis kaligrafi di berbagai media diantaranya kanvas, kaca dan kolase. ”Juga para santri mendapatkan pelajaran tentang sejarah kaligarafi dan perkembangan hingga sekarang,” ujarnya.
Juga lanjut Ohan para santri dibekali kemampuan ilmu untuk mengajarkan kembali kepada yang lainnya ketika berada di kampung halaman. ”Dari pengalaman banyak santri yang memiliki prestasi yang baik namun tidak mampu untuk menurunkan ilmunya kepada yang lain. Makanya kami pun memberikan ilmunya kepada ara santri agar dapat mengajarkan di kampungnya,” ungkap Ohan.
Dituturkan Ohan para santri yang mengikuti Diklat di Pesantren Lemka ini mayoritas ditugaskan oleh pemerintah daerah (Pemda) untuk menggali seni kaligrafi. ”Tentunya para santri yang dikirim untuk tugas belajar di sini nantinya akan diikutsertakan dalam kejuaraan MTQ,” tuturnya.
Ohan mengungkapkan saat ini santri berasal dari 17 provinsi. Diantaranya Provinsi Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Tengah (Kalteng), Jambi, Riau, Bengkulu, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Jawa Barat (Jabar). ”Para santri kebanyakan berasal dari Kalimantan Timur dan Riau, yakni enam orang,” ungkap Ohan.
Mengenai sejarah Pesantren Lemka dipaparkan Ohan sudah berdiri di Kota Sukabumi sejak tahun 1998 lalu dengan dipimpin oleh KH Didin Sirojuddin. Sebelum didirikan pesantren seni kaligrafi diajarkan melalui lembaga kaligrafi Alquran (Lemka) di Jakarta sejak tahun 1985. ”Pesantren Lemka berupaya mengembangkan kaligrafi di nusantara, bahkan pihaknya menggali potensi dan berdakwah lewat kaligrafi,” paparnya.
Sumber : http://radiocbs1077.multiply.com/reviews/item/753
Sept 1, ’09 5:21 PM
for everyone Dakwah Lewat Kaligrafi
Jurnal Bogor, 31 August 2009 oleh jayadi
Rubrik: Jurnal Sukabumi
Apabila Artikel atau info dalam blog ini baik dan bermanfaat bagi anda, harap disebarkan