Catatan dari Jalur Gaza II (Terowongan Rafah)
ambruk. Saya tidak sempat mendatangi salah satunya. Namun tabloid terbitan Hamas, Ar-Risalah, edisi 25 Desember 2008 – atau 2 hari sebelum agresi Israel, mengulas satu halaman penuh soal bisnis terowongan maut ini. Terowongan maut? Ya, karena untuk menggalinya, dibutuhkan keberanian melawan ancaman kontur tanah berpasir yang rawan ambruk, dan gas beracun yang bisa saja tiba-tiba muncul. Tapi karena menyangkut hajat hidup 1,4 juta warga Jalur Gaza, penggalian terowongan pun menjadi lahan bisnis menggiurkan sebagian warga Rafah yang berani menantang maut.
Selama 22 hari agresi,
Mauluddin Anwar
Ditulis untuk Blog Liputan 6